Perusahaan chip asal Amerika Serikat, Intel resmi memasuki segmen pasar blockchain. Hal ini ditandai dengan niat Intel memperkenalkan chip baru sebagai akselerator hemat energi khusus untuk blockchain termasuk aktivitas penambangan mata uang kripto (cryptomining) pada akhir Februari 2022 ini. Dalam sebuah unggahan di blog resmi, SVP General Manager, Accelerated Computing Systems and Graphics Group Intel, Raja M. Koduri mengatakan bahwa chip khusus untuk blockchain ini merupakan jawaban Intel untuk kebutuhan blockchain yang membutuhkan daya komputasi yang sangat besar.
“Kami menyadari bahwa beberapa blockchain membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, yang sayangnya menghasilkan energi yang sangat besar,” kata Koduri. “Itulah sebabnya kami memfokuskan upaya kami untuk mewujudkan potensi penuh blockchain dengan mengembangkan teknologi komputasi paling hemat energi dalam skala besar,” lanjut dia. Dalam unggahan yang sama, tampang chip khusus untuk penambang kripto ini sudah diungkap. Kendati demikian, Koduri tidak banyak mengungkap detail spesifikasi teknis dari chip hemat energi ini.
Kinerja 1000 kali lebih baik Koduri hanya mengungkapkan bahwa Intel Labs telah mendedikasikan penelitian selama beberapa dekade untuk menghadirkan teknologi kriptografi yang andal, teknik hashing, dan sirkuit tegangan sangat rendah. “Kami berharap bahwa inovasi sirkuit kami akan menghadirkan akselerator blockchain yang memiliki kinerja lebih dari 1000x lebih baik per watt daripada GPU cryptomining berbasis SHA-256,” kata Koduri.
Chip baru khusus untuk keperluan cryptomining/blockchain ini baru akan diperkenalkan Intel secara publik dalam gelaran konferensi International Solid-State Circuits Conference (ISSCC) 2022 yang dijadwalkan berlangsung pada 20-24 Februari 2022. Koduri mengungkapkan sejumlah pelanggan pertama yang bakal menggunakan chip khusus blockchain ini, di antaranya ada perusahaan Argo Blockchain, BLOCK (perusahaan fintech milik Jack Dorsey yang sebelumnya bernama Square), dan GRIID Infrastructure.