Pengapalan global untuk virtual reality headset (VR headset) melonjak 241,6 persen selama kuartal pertama 2022 (Q1 2022) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Demikian menurut laporan terbaru dari IDC yang bertajuk Worldwide Quarterly Augmented dan Virtual Reality Headset Tracker.
Meta meningkatkan pangsanya dengan menangkap 90 persen pasar karena Oculus Quest 2 masih sangat populer. Selain itu, Meta terus menawarkan konten lebih eksklusif sambil melakukan subsidi di perangkat keras.
“Meta terus menggelontorkan dana untuk mengembangkan Metaverse,” kata Jitesh Ubrani, manajer riset untuk IDC Mobility and Consumer Device Trackers
Namun, Jitesh menilai strategi mempromosikan perangkat keras berbiaya rendah karena subsidi berarti mengorbankan profitabilitas. Strategi itu, menurut Jitesh, tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
“Kabar baiknya adalah bahwa headset berorientasi produktivitas mendatang dari Meta akan berfungsi sebagai titik awal untuk poros perusahaan menuju perangkat keras yang menghasilkan pendapatan lebih tinggi,” tutur Jitesh.
Hal itu, lanjut Jitesh, akan membantu memberikan peningkatan harga di level pengguna akhir (end user) untuk seluruh industri karena harga jual rata-rata hanya merangkak tetapi teknologi meningkat secara substansial.
Mengikuti Meta adalah Pico dari ByteDance dengan pangsa 4,5 persen. Sementara Pico sebagian besar beroperasi di China, ia juga mempertahankan kehadirannya di banyak pasar global.
Ekspansi Pico baru-baru ini ke banyak negara Eropa serta perpustakaan konten ramah konsumen yang berkembang akan membantu perusahaan menarik audiens yang lebih besar di kuartal mendatang.
Pengapalan VR diperkirakan akan tumbuh lebih lanjut pada tahun 2022 karena volume sepanjang tahun ini diperkirakan akan mencapai 13,9 juta unit, naik 26,6 persen dari periode tahun 2021.
Namun, 2023 akan menjadi tahun penting bagi industri ini karena headset generasi berikutnya dari Meta, Pico, dan Sony diperkirakan akan meluncur bersamaan dengan headset garapan Apple yang digadang-gadang menawarkan pengalaman Mixed Reality.
“Semua mata akan tertuju pada Apple saat meluncurkan headset pertamanya tahun depan,” ujar Ramon Llamas, Direktur Riset Tim Augmented dan Virtual Reality di IDC.
Source: liputan6