Meningkatnya kebutuhan untuk mengatasi pelanggaran data dan kebocoran informasi diperkirakan akan mendorong teknologi blockchain di pasar perawatan kesehatan ke tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 68,3% antara 2022 dan 2030, menurut sebuah studi oleh Market Research Future (MRFR).

Blockchain dalam industri perawatan kesehatan berspekulasi mencapai $ 121 miliar pada tahun 2030 karena meningkatnya dorongan untuk sistem manajemen data kesehatan yang efektif.

Teknologi Blockchain telah membuat dirinya disayangi di sektor perawatan kesehatan berdasarkan solusi ideal seperti memerangi obat palsu, meningkatkan keselamatan pasien, meminimalkan kesalahan terapeutik, dan memungkinkan interoperabilitas catatan medis.

Selain itu, teknologi ini telah menarik pemain terkemuka seperti Microsoft, IBM, Hashed Health, Blockpharma, Farmatrust, Simplyvital Health, dan Medicalchain, antara lain. 

Peningkatan penelitian juga diantisipasi untuk mendorong lebih banyak pertumbuhan di sektor ini.

Studi ini mengakui bahwa blockchain izin dan tanpa izin digunakan di sektor perawatan kesehatan. Namun demikian, kurangnya pengetahuan teknis praktisi medis tentang teknologi blockchain muncul sebagai batu sandungan terbesar.

Sementara itu, DEVITA, platform data kesehatan berbasis blockchain, baru-baru ini bergabung dengan jaringan Polygon untuk memaksimalkan operasi dan proses perawatan kesehatan melalui inovasi terbaru dalam teknologi non-fungible token ( NFT ) dan desentralisasi identifikasi (DID).